Selamat datang di Ibukota DKI Jakarta

Supermoon - Sang Fenomena

0 komentar

Supermoon atau Bulan Super adalah istilah yang digunakan oleh para astrolog untuk menggambarkan fenomena keadaan ketika Bulan berada di fasa Purnama (bulan penuh) atau ketika bulan berada dalam posisi terdekatnya dengan Bumi atau sedang di titik perigee /apsis. Istilah ini tidak diterima secara luas, terutama di kalangan ilmuwan. Secara spesifik, bulan super bisa merupakan atau bulan baru, yang jaraknya dengan bumi sekitar 10% atau kurang dari jarak lintasannya dengan bumi. Ketika fenomena ini terjadi, bulan nampak lebih besar dan lebih terang, meskipun perubahan jaraknya hanya beberapa kilometer. Pada saat peredaran mengitari Bumi, Bulan akan selalui melalui titik perigee ketika ia berada paling dekat dengan Bumi (ingat bentuk lintasan itu ellips jadi ada saat ketika ia berada paling dekat dan paling jauh dari Bumi), tapi ketika Bulan berada di titik perigee, ia tidak berada di jarak yang tepat sama dari tahun ke tahun.

Ada variasi posisi perigee yang dilalui Bulan di sepanjang tahun. Ketika Bulan sedang purnama, ia tidak selalu sedang berada pada posisi perigee. Tapi setiap tahun, ada saat ketika Bulan Purnama bertepatan atau sangat dekat dengan posisi Bulan di perigee. Fenomena bulan super sebelumnya terjadi tahun 1955, 1974, 1992, dan 2005. Pada 19 Maret 2011, bulan super akan mengalami jarak terdekatnya dalam 18 tahun terakhir, dengan prakiraan jarak sekitar 356.577 kilometer (221,567 mil). Pada 19 Maret, fenomena perigeebulan, yang memiliki siklus sekitar 27,3 hari, terjadi bersamaan dengan bulan purnama yang muncul tiap 29 hari. Ketika perigee bulan terjadi bersamaan dengan bulan purnama, permukaan bulan akan tampak 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari bulan purnama.

Bulan super kadang dihubung-hubungkan dengan bencana alam, seperti gempa bumi, gunung meletus, dan lain-lain. Itu kare waktu terjadinya bulan super hampir selalu berdekatan dengan terjadinya suatu bencana alanam tertentu. Efek pasang surut yang terjadi juga tidak memberikan perbedaan yang signifikan. Bahkan meskipun Bulan Purnama terjadi saat berada di titik terdekat dengan Bumi sekalipun bulan super tidak cukup kuat untuk memengaruhi permukaan tanah ataupun gunung berapi di Bumi, pengaruh dari fenomena bulan super ini di bumi hanyalah naiknya permukaan laut sekitar beberapa inci di beberapa daerah.

Pengaruh fenomena bulan super terhadap peningkatan aktivitas seismik justru terjadi di permukaan bulan sendiri, meskipun efeknya tidak terlalu besar. Ketika berada dalam keadaan bulan super, bulan mengalami gempa. Hal ini terdeteksi oleh instrument seismologi yang ditinggalkan oleh para astronot Apollo 11 di bulan. Istilah supermoon (bulan super) pertama kali dikemukakan oleh astrolog Richard Nolle pada tahun 1979.


Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Bulan_super
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Cara Gampang | Creating Website | Johny Template | Mas Templatea | Pusat Promosi
Copyright © 2011. BLOG ISENG - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger